Masih banyak orang menganggap bahwa pengiriman barang hanya menghitung berat. Tetapi untuk kebutuhan ekspedisi, hal ini tidak berlaku. Hal yang penting untuk kebutuhan ekspedisi adalah hitungan kubikasi. Bagi Anda yang belum mengenal istilah ini, mari belajar memahami arti kubikasi dalam pengiriman barang dan cara menghitungnya!
Arti Kubikasi dalam Ekspedisi
Bagi Anda yang tidak tahu, pengertian kubikasi adalah konsep hitungan biaya berdasarkan volume barang untuk kebutuhan ekspedisi. Dalam hitungan ini, ukuran barang akan dikonversi terlebih dahulu menjadi berat, dan nantinya akan diubah menjadi biaya kirim.
Walaupun menggunakan konsep berat yang kemudian diubah menjadi biaya kirim, namun ini bukan berat asli barang. Seperti yang Anda tahu, ruang untuk kapal dan pesawat terbatas. Jadi walaupun barang Anda ringan, harga kirim pasti akan mahal jika ukurannya terlalu besar.
Sayangnya, ukuran barang sulit dikonversikan menjadi biaya pengiriman secara langsung. Karena itu, para ahli pengiriman barang akhirnya berusaha menemukan rumus hitungan yang masuk akal. Hitungan ini disebut dengan istilah kubikasi, di mana ukuran barang nantinya dihitung berdasarkan volume barang tersebut. Hasil hitungannya akan menunjukkan simulasi berat yang nantinya dibandingkan dengan berat asli barang. Jika berat hitungan kubikasi ada di atas berat asli, Anda sebagai pengirim akan dikenai biaya berdasarkan nilai kubikasi tersebut.
Cara Menghitung Kubikasi
Setelah mengetahui arti kubikasi, sekarang waktunya belajar soal proses menghitungnya. Cara menghitung kubikasi sebetulnya mudah. Anda cukup mencari volume barang yang akan dikirimkan. Penghitungan volume ini berdasarkan ukuran packing barang secara keseluruhan. Umumnya, bentuk dari packing barang kiriman adalah balok. Jadi dalam menghitungnya, Anda menggunakan rumus [p x l x t] di mana p adalah panjang, l adalah lebar dan t adalah tinggi. Pengukuran volume ini harus menggunakan satuan cm.
Setelah menghitung volume, Anda kemudian perlu membagi angka tersebut dengan standar kubikasi. Standar ini berbeda-beda, tergantung penggunaan jasa pengiriman yang Anda pilih. Untuk akses darat dan laut, standar kubikasi adalah 4.000. Sedangkan untuk akses lewat udara, standar kubikasi-nya adalah 6.000. Sebagai contoh, Anda ingin mengirim barang seberat 90 kg. Barang tersebut memiliki ukuran packing dengan panjang 100 cm, lebar 100 cm dan tinggi 80 cm. Dari sini, Anda menemukan bahwa volume barang adalah 800.000 cm3.
Setelah menemukan volume barang, Anda tinggal hitung berdasarkan standar kubikasi yang digunakan. Jika dikirim menggunakan jalur laut misalnya, angka 800.000 cukup dibagi dengan angka 4.000. Hasilnya, angka kubikasi barang Anda adalah 200 kg. Karena angka kubikasi lebih besar dari berat asli barang yang hanya 90 kg. Dalam ekspedisi, angka kubikasi ini menjadi standar biaya yang harus Anda bayarkan.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas bisa disimpulkan, kubikasi adalah penghitungan angkutan yang tidak hanya memperhitungkan berat, tapi juga volume. Jika barang yang Anda kirim memiliki hitungan kubikasi lebih besar dibandingkan berat asli, maka biaya dihitung berdasarkan hitungan kubikasinya. Untuk cara menghitungnya, Anda cukup ingat volume packing dibagi standar kubikasi. Standar kubikasi ini dibedakan berdasarkan akses darat, laut dan udara. Selama mengingat hal ini, Anda bisa menghitungnya dengan lebih mudah.
Dari sini, Anda tentu sudah mengerti arti kubikasi dan bahkan mampu menghitungnya sendiri sehingga bisa memperkirakan berapa biaya pengiriman yang perlu Anda siapkan. Walaupun konsepnya simple, jangan lupa harga tetap akan dipengaruhi jasa ekspedisi. Jadi jangan kaget walaupun hasil kubikasi bisa kecil, tapi harga pengiriman tetap mahal. Terima kasih sudah membaca artikel ini dan semoga bahasannya memperluas wawasan Anda!