Pengemasan barang dengan menggunakan packing kayu sering dipilih karena alasan keamanan. Umumnya, ada jenis barang tertentu yang memang harus menggunakan packing jenis ini, misalnya barang elektronik, buah-buahan dalam jumlah banyak, dan minuman kemasan yang menggunakan botol atau semacamnya. Selain barang-barang tersebut, kemasan kayu juga sering digunakan pada barang yang berbentuk cair. Berikut cara menggunakan packing kayu untuk jenis barang cair dan padat.
Cara Melakukan Packing Kayu untuk Barang Cair
Barang cair merupakan benda istimewa dalam hal ekspedisi jarak jauh. Perlu perlakuan khusus agar barang bisa dikirim dengan aman dan selamat sampai ke tujuan. Karena jika salah dalam pengemasannya, maka akan merusak barang tersebut atau isinya malah habis sebelum sampai ke tangan pelanggan.
Untuk itu, memilih jasa packing kayu yang terpercaya dan berpengalaman dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Lalu, bagaimana cara melakukan packing yang benar? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan ketika memutuskan untuk menggunakan packing kayu, antara lain:
1. Pilih Bahan yang Ingin Anda Gunakan
Anda bisa menggunakan papan kayu randu, mahoni, multiplek, dan sebagainya. Pilihlah bahan yang kuat dan sesuai dengan barang yang akan dikemas. Kayu yang kuat bisa meminimalisir terjadinya goncangan selama proses pengiriman.
2. Ukuran untuk Kotak Kemasan
Anda pun harus memilih ukuran kotak yang tepat, sehingga barang cair dapat menggunakan packing kayu yang tidak menyisakan terlalu banyak ruang. Tujuannya, agar tidak tumpah selama proses pengiriman. Selain itu, Anda perlu mengukur ketebalan kayu sesuai dengan jenis barang yang mau dikirim.
Misalnya, Anda ingin menggunakan ukuran 20 cm x 10 cm x 25 cm. Sisi depan dan belakang memerlukan dua buah papan kayu berukuran 30 x 20 cm. Bagian sisi kanan dan kiri memerlukan dua buah papan kayu berukuran 13 cm x 30 cm. Alas dan penutup bagian atas menggunakan dua lempengan kayu berukuran 26 cm x 13 cm.
3. Susun Semua Bagian Menjadi Satu
Untuk menyusun semuanya, Anda dapat menggunakan perekat atau paku agar semua bagian menyatu dengan kuat. Usahakan juga agar kemasan dapat menutup dan melindungi benda cair tersebut. Ketika proses penyusunan ini, pastikan tidak ada ruang kosong. Kalau ada, bisa ditambahkan bahan lain sebagai pengganjal, misalnya sterofoam atau bubble warp.
4. Lakukan Pengecekan Kembali
Setelah semuanya selesai, lakukan pengecekan ulang. Pastikan semuanya sudah aman dan siap untuk menempuh perjalanan jauh. Sekali lagi, pastikan jangan sampai ada ruang kosong yang membuat barang cair di dalam paket itu berada dalam posisi tidak stabil.
5. Tambahkan Label Khusus
Supaya semakin aman, Anda bisa menempelkan label pecah belah atau fragile pada sisi atas paling luar kemasan. Beri pula petunjuk mana bagian atas paket supaya ketika proses pengangkutan dan penempatan, posisinya tetap aman dan bagian atas tidak terbalik. Hal ini supaya benda tersebut tidak tertumpuk dengan bahan lain yang lebih berat ataupun dibanting. Packing kayu untuk barang cair memang memerlukan ketelitian agar tidak rusak saat ditangani oleh ekspedisi.
Cara Melakukan Packing Kayu untuk Barang atau Benda Padat
Tidak hanya pada barang berjenis cair, barang berbentuk padat juga sebaiknya dikemas menggunakan kemasan kayu. Terutama, jika barang tersebut merupakan barang pecah belah, seperti perabotan rumah tangga, produk elektronik, dan semacamnya. Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan jika ingin menggunakan packing kayu untuk barang padat yang ingin Anda kirimkan.
1. Pilih Bahan Kayu
Sama seperti untuk packing barang cair, langkah pertama yang perlu dilakukan ketika ingin mengemas barang padat adalah memilih jenis kayu yang akan digunakan. Anda bisa memilih menggunakan papan kayu randu, mahoni, atau multiplek, dan sebagainya. Periksa sebelum menggunakan papan itu, jangan sampai memilih jenis kayu yang sudah sangat lapuk.
2. Berikan Ruang Lebih
Usahakan ukuran untuk pengemasan barang padat ini Anda lebihkan atau sisakan space sebagai ruang untuk tambahan penggunaan bubble wrap. Penggunaan bubble warp akan bisa membantu menjaga keamanan barang agar tidak rusak, tergores, lecet, atau pecah, saat terjadi benturan.
3. Ukur Ketebalan Kayu
Kayu yang telah dipilih dapat disesuaikan dengan yang Anda butuhkan dan sesuai pula dengan produk barang padat yang hendak Anda kirimkan. Sisi depan dan belakang memerlukan dua buah papan kayu. Pada bagian sisi kanan dan kiri juga memerlukan dua buah papan kayu. Alas dan penutup bagian atas menggunakan dua lempengan kayu dengan ukuran sesuai yang Anda inginkan. Kemudian susunlah menjadi satu menggunakan perekat atau paku. Usahakan agar kemasan tersebut dapat menutup dan melindungi barang di dalamnya dengan baik.
4. Cek Ulang
Setelah semuanya selesai, lakukan pengecekan ulang apakah sudah aman dan siap untuk menempuh perjalanan jauh atau masih memerlukan perbaikan. Hal utama, pastikan kekokohan dan kekuatan packing, karena bisa jadi selama proses pengiriman terjadi benturan yang tak diinginkan. Nah, packing harus bisa melindungi barang di dalamnya ketika hal itu terjadi.
5. Tambahkan Label Handle with Care
Anda bisa menambahkan gambar maupun keterangan bahwa kiriman termasuk barang pecah belah atau fragile. Label handle with care pun bisa ditempelkan pada bagian sisi paling luar kemasan. Agar para kurir ekspedisi yang bertugas melakukan pengiriman juga mengetahui bahwa barang kiriman Anda perlu diperlakukan dengan hati-hati karena mudah rusak atau pecah. Tujuan lainnya agar benda tersebut tidak tertumpuk dengan bahan lain yang lebih berat.
Jasa packing kayu memudahkan Anda dalam pengemasan yang lebih aman dan menghemat waktu. Banyak pemilik usaha yang memilih jasa semacam ini untuk pengiriman jarak jauh agar barang yang mereka kirimkan lebih aman dan selamat sampai ke tujuan.